Bertabur Keceriaan, FJM Sumsel Dan SKK Migas Hijaukan Bumi Sungsang

 

BANYUASIN –Dengan Bertabur wajah ceria dari sekitar 80 wartawan di Sumatera Selatan (Sumsel) yang tergabung dalam Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagsel, bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) , Selasa (19/8) melaksanakan penanaman pohon Mangrove di Desa Sungsang IV Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Syafei Syafri, menegaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan menghijaukan bumi Sungsang. “Kegiatan ini adalah komitmen nyata menjaga kelestarian lingkungan” jelas Syafei.

Dikatakannya, kegiatan ini bukan hanya sekadar simbolis. Tapi komitmen nyata dari kita untuk menjaga kelestarian alam. “Kegiatan ini adalah komitmen nyata menjaga kelestarian lingkungan. Rekan jurnalis bukan hanya mitra, tapi bagian penting dari hulu migas dan masyarakat. Melalui pemberitaan positif, kontribusi ini nyata untuk bangsa,” ujarnya.

 

Syafei Syafri juga menjelaskan dihadapan para Jurnalis bahwa Sungsang ini adalah paru-paru dunia. Penanaman mangrove bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan masyarakat dan lingkungan. Dan untuk kegiatan ini, menurutnya telah dilakukan SKK Migas dan KKKS di tahun sebelumnya, yang mana tahun 2024, 31.000 pohon Mangrove telah di tanam.

“Tahun ini, dengan semangat kebersamaan, SKK Migas , KKKS dan rekan pers, ini membuktikan bahwa di balik aktivitas kita, yang wartawan mencari berita, masih ada kepedulian yang sama, menjaga alam dan memperkuat kontribusi positif untuk negeri,”ucapnya.

Sementara, Ketua FJM Sumsel, H Oktaf Riady SH menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan hari ini. Dimana menurutnya kegiatan ini sangat positif sekali dan perlu berkelanjutan. “Alhamdulillah, kita bisa sampai di Sungsang. Kami sangat berterima kasih kepada SKK Migas dan KKKS Sumbagsel yang mendukung penuh kegiatan ini. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat bagi lingkungan maupun masyarakat,” ujarnya.

Apalagi kedatangan kita tadi ke Desa Sungsang IV ini disambut hangat oleh warga setempat diiringi musik dan tarian burung migran, yang melambangkan ciri khas daerah Sungsang, dan itu cukup bagus,”jelas Oktaf.


Kepala Desa Sungsang IV, Romi Hardiansyah, yang juga mewakili Lembaga Desa Pengelolaan Hutan Desa (LDPHD), mengucapkan terima kasih atas kepedulian SKK Migas, KKKS dan insan pers yang telah melakukan penanaman mangrove.

Dirinya menegaskan bila, masyarakat sangat merasakan manfaat dengan adanya mangrove ini, tidak hanya perlindungan pantai dari abrasi dan erosi, namun juga sebagai habitat bagi berbagai habitat biota laut.

“Alhamdulillah, ikan tirusan yang hampir punah, kini para nelayan sudah ada yang mendapatkannya, dan gelembung ikan tirusan ini cukup mahal sampai ratusan juta,”jelasnya.

“Tidak hanya itu, masyarakat juga melakukan pengolahan yang menghasilkan produk seperti sabun cuci tangan, sprei nyamuk, dodol serta sirup dari pohon mangrove ini. Alhamdulillah membantu ekonomi masyarakat kami,” tandasnya.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *